Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Petugas KPPS Meninggal Bertambah Jadi 119 Orang, Menkes Minta Pemilu Dievaluasi ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.
Sehingga tidak heran jika Petugas KPPS Meninggal Bertambah Jadi 119 Orang, Menkes Minta Pemilu Dievaluasi tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Petugas KPPS Meninggal Bertambah Jadi 119 Orang, Menkes Minta Pemilu Dievaluasi semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:
 |
Menteri Kesehatan Nila Moeloek |
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada saat proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019 kembali bertambah. KPU mengatakan, jumlahnya kini menjadi 119 orang.
"Datanya bertambah, 119 meninggal dunia, 548 sakit, tersebar di 25 provinsi," kata komisioner KPU Viryan Aziz di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Menurut Viryan, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit sejumlah 667 orang. Data itu berdasarkan update terbaru hari ini hingga pukul 16.30 WIB.
Menyikapi banyaknya petugas KPPS yang meninggal dan jatuh sakit, Menteri Kesehatan Nila F
Moeloek menyarankan perlu adanya evaluasi untuk pemilu di kemudian hari.
“Saya kira memang ini seharusnya diperhatikan, tidak mungkin kita itu bekerja 24 jam,” kata Nila seperti dikutip
Antara.
Menurut dia, seharusnya persiapan bisa lebih matang dengan menugaskan anggota KPPS bekerja secara bergantian sesuai waktu kerja yang sudah disepakati sebelumnya.
Menkes menyebut beberapa alasan yang menyebabkan meninggalnya anggota KPPS bisa dikarenakan kondisi kelelahan, tidak beristirahat, dan yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
"Kelelahan, mungkin saya hipertensi, obatnya tidak saya bawa, mungkin beberapa jam saya capek, stres, tidurnya kurang, bisa tensinya naik," tandas Nila.
Ia juga mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan telah bergerak untuk membantu para petugas KPPS yang sakit. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 komentar:
Posting Komentar