KH Ali Mustafa Ya’qub merupakan intelektual muslim di bidang hadits. Sebagai pakar hadits tidak mengherankan bila ia selalu merujukkan pendapatnya dari kisi-kisi kehidupan, perilaku dan tindakan Rasulullah Saw. Sehingga banyak pihak yang menilai jika pemikiran beliau cenderung pakem dan kaku dalam berislam.
Kiai Ali Mustafa Ya’qub adalah alumni pascasarjana King Saud Riyadh Saudi Arabia. Beliau termasuk salah seorang murid ulama terkenal yang juga pakar di bidang hadits asal Saudi Abia, Prof Dr Syeikh MM Azami.
Meskipun keilmuannya sudah tidak diragunakan, namun di usianya yang relatif tidak muda ia tetap merasa haus untuk menambah pundi-pundi pengetahuan, khususnya dalam khazanah keislaman.
Pada bulan Ramadhan tahun 2005, KH Mustafa Ya’qub ikut pengajian kitab bersama para santri Pesantren Ciganjur di Masjid Al Munawwaroh, Ciganjur Jakarta Selatan. Saat itu kitab yang dibaca dihadapan KH Abdurramah Wahid (Gus Dur) adalah Bughyah Al-Mustarsidin karya Al-Habib `Abdur Rahman bin Muhammad bin Husain bin `Umar al-Masyhur, ulama yang diberi julukan sebagai `Allaamah Hadhramaut, Faqih Hadhramaut, Rais Hadhramaut, Abu Tarim dan beragam gelar kemuliaan dan penghormatan.
Dalam video yang diunggah Mustiko Dwipoyono di youtube dengan judul “Ngaji Gus Dur, KH Ali Musthafa Ya'qub baca Kitab (https://www.youtube.com/watch?v=yVhRi2toYmY) tampak Beliau duduk di samping Gus Dur. Membaca setiap kalimat dan melengkapinya dengan makna yang terkandung di dalamnya. Usai baca beliau dengan khusuk dan seksama mendengarkan setiap penjelasan dari Gus Dur.
"Gus Dur itu adalah guru kami. Kami menjadi murid beliau sejak tahun 1971. Kami belajar Bahasa Arab dan mengaji kitab Qatr al-Nada dari beliau," kata Kiai Mustafa Ya'qub saat memberi kesan terhadap Gus Dur.
"Itulah hubungan kami dengan Gus Dur yang beliau sebut sebagai adik dalam pemikiran, yaitu pemikiran ilmu hadits, bukan pemikiran yang lain,” lanjutnya.
KH Ali Mustafa Yaq'ub, sosok ahli hadits telah kembali ke Haribaan Ilahi pada Kamis (28/4) pagi. Semoga segala amal dan sumbangsih pemikirannya untuk peradaban Islam mendapat balasan dari Allah Swt. (Zunus) via nu.or.id
0 komentar:
Posting Komentar