Minggu, 22 Mei 2016

Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman

Sobat Gus Dur yang di rahmati Allah, Gus Dur memang sudar pulang kerahmat Allah namun perjuangan dan idiologi beliau selalu hidup dengan ajaran-ajarannya yang selalu kita ikuti bersama. Kehumanisan dan kegigihan beliau dalam menjaga NKRI yang begitu iklas serta tidak pernah goyah akan kedudukan dan kekuasaan dapat tercermin dalam keadaan beliau yang rela melepaskan jabatan kePresidenan pada waktu itu.Tidak akan pernah habis jika kita membicarakan tingkah pola Gus Dur dari yang nyeleh dan aneh sampai dengan yang logis dan ilmiah.Kecerdasan dan ketajaman pikirnya tidak semua orang bisa menandinginya.Hafalan yang begitu kuat dan ilmu yang begitu luas seakan selalu menyemat dalam dirinya.

Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.

Sehingga tidak heran jika Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:


Gusdurfiles.Com ~ Almarhum Nurcholis Madjid (Cak Nur) sambil bercanda pernah berkata: “Hal yang misterius dan hanya Tuhan yang tahu, selain jodoh, maut, dan rezeki, adalah Gus Dur”.

Gus Dur -allah yarham,- memang begitu misterius, hingga sikap, ucapan dan kebijakan beliau sering disalah pahami orang lain, bahkan oleh sebagian warga Nahdhiyin (NU) sendiri. Apalagi musuh-musuh beliau menilai bahwa ucapan dan sikap beliau tidak masuk akal, malah mereka "men-cap" beliau sebagai orang gila.

Namun belakangan terlebih setelah Gus Dur wafat, sikap dan ucapan beliau yang dianggap tidak masuk akal ternyata terbukti benar. Seperti yang diceritakan para tokoh Vatikan, saat Gus Dur menjabat sebagai ketua PBNU, beliau mengunjungi Vatikan. Dan sambil guyon Gus Dur berkata bahwa beliau akan datang lagi ke Vatikan tapi tidak sebagai ketua PBNU tapi sebagai seorang Presiden.

Ucapan Gus Dur hanya dianggap candaan oleh para tokoh Vatikan. Dan ternyata pada kunjungan selanjutnya membuat tokoh Vatikan terkaget-kaget, Gus Dur memang datang sebagai seorang Presiden. Itulah mengapa beliau dijuluki "santo" oleh para tokoh Vatikan.

Saat Gus Dur diminta pertanggung jawaban oleh DPR, dengan gagah berani beliau datang ke gedung bundar dan menghadapi anggota DPR. Di hadapan mereka semua dengan lantang Gus Dur mengatakan bahwa DPR seperti Taman Kanak-kanak.

Saat itu banyak anggota DPR yang tersinggung dan menuding Gus Dur gila. Tapi pada kenyataan yang kita lihat, ternyata benar apa yang dikatakan Gus Dur. Anggota DPR senang ketika jalan-jalan dan tidur ketika sidang, senang rebutan proyek, hobbynya meminta-minta dari #papa_minta_saham, #mama_minta_softex dan sekarang  #si_papa_malah_minta_kasur dan masih banyak lagi.

Pak Sutarman adalah ajudan Gus Dur, dan Gus Dur pernah berkata pada Pak Sutarman: "Nanti Pak Tarman akan jadi Kapolda Metro setelah itu Pak Tarman akan menjadi Kapolri." Pada saat itu Pak Sutarman hanya tertawa karena mengganggap itu tidak akan terjadi, bahkan bermimpi menjadi Kapolri-pun belum pernah. Dan tepat pada tanggal 23 Oktober 2013, Pak Sutarman resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden SBY.

Pada 8 Januari 2006, Gus Dur pernah mampir ke rumah dinas walikota Solo untuk bertemu dengan beberapa tokoh agama. Saat itu Bung Joko baru 6 bulan menjabat walikota. Dan pada hari itu Gus Dur berkata: “Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden." Bung Joko hanya senyam-senyum pada waktu itu.

Di pagi hari, Gus Dur meminta Kang Said (KH. Aqil Siradj) untuk menyediakan air putih dan roti tawar untuk sarapan. Lalu Gus Dur meminta Kang Said untuk membacakan kitab Ihya' Ulumuddin. Baru dibacakan dua paragraf Gus Dur sudah mendengkur. Lima menit kemudian beliau terbangun dan berkata pada Kang Said: "Sampean akan menjadi ketua PBNU di atas usia 55 tahun".

Pada Muktamar NU ke 30, Kang Said di usia 46 tahun mencalonkan diri menjadi ketua PBNU bersaing dengan KH. Hasyim Muzadi. Dan yang terpilih pada saat itu adalah KH. Hasyim. Dan pada muktamar NU ke 32, Kang Said mencalonkan diri lagi menjadi ketua PBNU dan beliau terpilih tepat di usia 56 tahun.

Setelah gagal menjadi gubernur Bangka Belitung, Koh Ahok bertemu Gus Dur dan Gus Dur berkata: "Kamu akan menjadi gubernur".

Guru Besar UGM Profesor Suhardi, pernah menjadi Dirjen di Departemen Kehutanan di era Gus Dur. Di ruang ICCU berapa hari sebelum Gus Dur wafat. Gus Dur berkata pada Pak Hardi: “Pak Hardi saya titip bangsa ini. Tolong ikut dikawal Pansus Century di DPR. Besok Kamis saya akan pulang ke Tebuireng dengan diantar banyak orang. Saya sudah ditunggu ayah saya di sana,"

Dan masih banyak lagi kisah misterius tentang Gus Dur. Dan yang membuat tertawa adalah perkataan Gus Dur pada Fidel Castro: "Saya menjadi presiden dipilih oleh orang-orang gila". Sekarang kita saksikan sendiri bagaimana perilaku mereka yang memilih Gus Dur pada masa itu. [dutaislam.com/ed]



Judul Artikel lain:


Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman

Judul artikel terkait :Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman
Alamat link terkait :Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ramalan Gus Dur Tentang Ahok, Kiai Said dan Sutarman

0 komentar:

Posting Komentar