Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Kajian Kitab Risalatul Qurro Wal Huffadz (No:003) ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.
Sehingga tidak heran jika Kajian Kitab Risalatul Qurro Wal Huffadz (No:003) tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Kajian Kitab Risalatul Qurro Wal Huffadz (No:003) semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:
Benangmerahdasi.com -Kajian Risalatul Qurro Wal Huffadz
Kitab: Risalatul Qurro Wal Huffadz
No : 003
Oleh: Umy Nana Syarif
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي اختار من عباده حملة كتابة، واوجب عليهم ترتيله والعمل بما فيه، ووفقهم للمداومة على قراءته واقرائه، ووعدهم على ذالك أحسن ثوابه، والصلاة والسلام على من أنزل عليه القرآن، وعلى آله وصحبه صفوة عباد الرحمن أما بعد).
صيغة تعوذ
Setiap-setiap mau membaca Al Qur'an, Sama saja dari awal atau dari tenga-tengahnya.
Disunahkan membaca ta'awuzh, Jadi Shigoh Ta'awuzh yang lebih utama yaitu:
~أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،
A'uuzhubillaahi Minasy-Syaithoonir Rojiim
Kalau ada orang yang membaca...
~أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم،
A'uuzhubillaahis-Samii'il 'Aliimi Minasy-Syaithoonir Rojiim
Atau..
~أعوذ بالله العظيم من الشيطان الرجيم،
A'uuzhubillaahil' Adziimi Minasy-Syaithoonir Rojiim.
Atau....
~أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إنه هو السميع العليم،
A'uudzubillaahi Minasy-Syaithoonir Rojiimi Innahuu Huwas-Samii'ul 'Aliim.
Atau..
~أعوذ بالله العظيم السميع العليم من الشيطان الرجيم،
A'uudzubillaahi 'Adziimis-Samii'il 'Aliimi Minasy-Syaithoonir Rojiim.
Ini boleh, tapi Rosululloh SAW tidak menjalankan Shighoh seperti itu,
Disebagian Mushhaf tertulis ada di pinggir awalan surat Baroah (Taubah) Shighoh Ta'awuzh seperti ini:
~أعوذ بالله من النار، ومن شر الكفار، ومن غضب الجبار، العزة لله ورسوله وللمؤمنين،
Ini Rosulullah SAW dan Ahlil Qurro' semua tidak membaca Shighoh Ta'awuzh seperti itu.
Apabila membaca di awal surat Baroah (Taubah) yang lebih utama cukup baca:
~أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،
A'uudzubillaahi Minasy-Syaithoonir Rojiim.. (Saja)
Semoga manfaat dan Barokah. Aamiin Yaa Mujiibas Saaliin.
Bersambung..
0 komentar:
Posting Komentar