Minggu, 30 Desember 2018

Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa

Sobat Gus Dur yang di rahmati Allah, Gus Dur memang sudar pulang kerahmat Allah namun perjuangan dan idiologi beliau selalu hidup dengan ajaran-ajarannya yang selalu kita ikuti bersama. Kehumanisan dan kegigihan beliau dalam menjaga NKRI yang begitu iklas serta tidak pernah goyah akan kedudukan dan kekuasaan dapat tercermin dalam keadaan beliau yang rela melepaskan jabatan kePresidenan pada waktu itu.Tidak akan pernah habis jika kita membicarakan tingkah pola Gus Dur dari yang nyeleh dan aneh sampai dengan yang logis dan ilmiah.Kecerdasan dan ketajaman pikirnya tidak semua orang bisa menandinginya.Hafalan yang begitu kuat dan ilmu yang begitu luas seakan selalu menyemat dalam dirinya.

Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.

Sehingga tidak heran jika Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:

Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa

Karyabuatanku.com - Memang paling enak itu jadi orang yang tidak tahu atau orang yang lupa. Mengapa demikian? Jawabannya simpel. Karena keduanya tidak akan terkena hukum.

Orang yang tidak tahu itu tidak akan dikenai suatu hukum karena tidak memiliki pengetahuan mengenai suatu perkara yang sedang dihadapi.

Sedangkan untuk orang yang sedang lupa itu juga tidak kalah enaknya. Hal ini dikarenakan orang yang sedang tidur, mabuk, dan lupa tidak dikenai taklif karena ia sedang dalam keadaan tidak sadar (hilang akal). Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW:

رفع اللم عن ثلاث: عن النائم حتى يستيقظ وعن الصبي حتى يحتلم وعن المجنون حتى يفيق

Diangkatkan pembebanan hukum dari tiga (jenis orang): orang tidur sampai dia bangun, anak kecil sampai dia baligh, dan orang gila sampai ia sembuh. (HR. Bukhari, Abu Daud, al-Tirmidzi, al-Nasai, Ibnu Majah dan al-Daruquthni dari Aisyah dan Ali bin Abi Thalib).

Dalam hadits lain dikatakan:

رفع عن أمتى الخطاء والنسيان وما استكرهوا عليه

Umatku tidak dibebani hukum apabila mereka terlupa, bersalah, dan dalam keadaan terpaksa. (HR. Ibnu Majah dan al-Thabrani).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak sah taklif apabila;
1. Orang gila dan kanak-kanak karena golongan ini tidak berakal dan tidak mampu memahami sama sekali dalil taklif dan bagi kanak-kanak pula mereka tidak cukup umur serta tidak mampu memahami dan melaksanakan perintah dengan sempurna.

2. Orang tidur ketika tidurnya, orang lupa ketika lupanya, dan orang mabuk ketika mabuknya, karena mereka tidak mampu memahami dalil taklif dalam keadaan tersebut.

Jadi, menjadi seorang yang berilmu itu memang ada enaknya, ada susahnya. Enaknya adalah kita bisa menjadi panutan, tempat bertanya bagi siapapun yang membutuhkan jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapinya.

Di sisi lain, menjadi orang yang berilmu itu juga ada tidak enaknya, yakni terkena hukum yang mengikat, dalam hal ini adalah hukum dari ilmu yang ia pahami. Misalkan saja, seorang yang mengetahui bahwa perkara A itu tidak baik maka akan berusaha untuk meninggalkan atau menghindari perkara A. Namun, seseorang yang tidak tahu kemungkinan besar akan melakukan kebalikan dari seseorang yang mengetahui hukum dari yang telah ia pelajari.

Sleman, 31 Desember 2018

Judul Artikel lain:


Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa

Judul artikel terkait :Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa
Alamat link terkait :Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Enaknya Jadi Orang Gak Tahu atau Lupa

0 komentar:

Posting Komentar