Sekitar 50 lukisan kiai karya perupa kelahiran Gresik, Jawa Timur, Nabila Dewi Gayatri, akan dipamerkan di Grand Syahid, Jakarta mulai 8 hingga 14 Mei. Pameran yang bertajuk Sang Kekasih itu rencananya akan dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Menurut Nabila, melalui lukisan itu, ia mengajak tidak hanya kepada warga NU, untuk mengingat kembali para kiai terdahulu yang telah berjuang demi umat tanpa pamrih.
“Jika saya merujuk sejarah, kiai-kiai ini adalah orang di belakang Soekarno ketika Indonesia akan merdeka,” katanya di gedung PBNU, Jakarta Jumat (28/4).
Hidup mereka, kata alumnus Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Aqidah Filsafat Al-Azhar Kairo itu, penuh dengan perjuangan. Segala ucapan dan tindakan mereka tiadak lain demi
Hal itu karena para kiai yang dilukisnya mengaji tidak hanya pada kitab kuning, hadits dan Al-Qur’an, tapi mengaji kehidupan. “Ngaji urip, segala yang dihamparkan Allah, itu ayat nyata. Mereka semua murid kehidupan,” tegasnya.
Karena mereka mengaji kehidupan, lanjutnya, tindak-tanduknya santun dan tawadhu. Mereka tidak berbicara jika memang tidak penting untuk berbicara. Mereka menangis ketika melihat orang susah. Mereka memberikan apa yang dipunya.
Kemudian, setelah meninggal pun mereka masih memberikan penghidupan kepada orang yang hidup. “Contohnya Gus Dur. Setelah meninggal, yang ziarah berduyun-duyun tanpa disuruh. Dan menghidupi pedagang di sekitarnya persis seperti Wali Songo yang berabad-abad meninggalkan kita semua, tapi memberikan penghidupan kepada ribuan orang yang di sekitarnya."
Menurut perempuan kelahiran tahun 1969 itu, ketika teknologi yang semakin canggih secara tidak sengaja mereduksi rohani sesorang, ada baiknya untuk melihat masa lalu agar kita bisa meneladani segala yang dilakukan para “kekasih” itu ketika masih hidup.
Pameran dengan kurator Yaksa Agus tersebut akan memamerkan lukisan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Sansoeri, dan kiai-kiai lain. Tak hanya kiai yang telah wafat, pameran itu juga memamerkan lukisan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, KH Said Aqil Siroj, KH A Mustofa Bisri, KH Tolchah Hasan, dan lain-lain. (Abdullah Alawi)
Sumber : nu.or.id
0 komentar:
Posting Komentar