Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Perbedaan NU-nya Gus Dur dan NU-nya KH Hasyim Muzadi ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.
Sehingga tidak heran jika Perbedaan NU-nya Gus Dur dan NU-nya KH Hasyim Muzadi tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Perbedaan NU-nya Gus Dur dan NU-nya KH Hasyim Muzadi semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:
Masih teringat "joke" Almarhun KH Hasyim Muzadi waktu mengisi ceramah Haul Almagfurlah Mbah Kiai Wahab Hasbullah Jombang.
Suatu ketika Kholifah Sayyidina Ali Bin Abi Tholib ditanya oleh Tabi'in menganai keruwetan peta politik di Makkah mengenai perebutan kekuasaan.
Wahai Ali, mengapa
pada Zaman Baginda Nabi Muhammad para sahabat (masyarakat) tidaklah "seruwet" masyarakat sekarang yang Engkau pimpin.
Dengan sabar Sayyidina Ali menjawab, "Iya, zaman Baginda Nabi Muhammad, masyarakat yang dipimpin beliau adalah orang orang seperti saya, dan ketika sekarang yang saya memimpin. masyarakatnya ganti seperti kalian".
Hal itu juga pernah ditanyakan oleh warga NU kepada saya (almarhum Pak Hasyim), "yai. kenapa Zaman Gus Dur, NU diombang-ambingkan pemerintah, NU tidak seruwet sekarang?"
Almarhum KH Hasyim pun menjawab, "dulu yang dipimpin Gus Dur adalah orang seperti saya dan sekarang ketika saya yang memimpin NU, orang yang saya pimpin ruwet seperti kamu".
Semoga sentilan di atas bisa menggugah kesadaran kita yang dininabobokan oleh ego dan kepentingan sesaat. Terimakasih atas ilmunya, kiai. Al Fatihah. [dutaislam.com/ab]
Keterangan:
Cerita diatas dituturkan oleh MA Husain Umar
Sumber :muslimoderat.net
0 komentar:
Posting Komentar