Jumat, 05 Agustus 2016

Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global

Sobat Gus Dur yang di rahmati Allah, Gus Dur memang sudar pulang kerahmat Allah namun perjuangan dan idiologi beliau selalu hidup dengan ajaran-ajarannya yang selalu kita ikuti bersama. Kehumanisan dan kegigihan beliau dalam menjaga NKRI yang begitu iklas serta tidak pernah goyah akan kedudukan dan kekuasaan dapat tercermin dalam keadaan beliau yang rela melepaskan jabatan kePresidenan pada waktu itu.Tidak akan pernah habis jika kita membicarakan tingkah pola Gus Dur dari yang nyeleh dan aneh sampai dengan yang logis dan ilmiah.Kecerdasan dan ketajaman pikirnya tidak semua orang bisa menandinginya.Hafalan yang begitu kuat dan ilmu yang begitu luas seakan selalu menyemat dalam dirinya.

Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.

Sehingga tidak heran jika Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:


Oleh Moh. Abdul Aziz Nawawi
Pengembangan sumber daya manusia dalam Kajian Bulanan Gusdurian Jogjakarta (KBGJ) merupakan bagian dari salah satu kegiatan Jaringan Gusdurian Jogjakarta. KBGJ memiliki harapan terhadap peran lembaga pendidikan tinggi di Indonesia belakangan ini makin membesar ketika masyarakat makin tidak memiliki harapan terhadap berbagai lembaga pemerintah yang mampu menjadi lokomatif perubahan.

Alih-alih mampu menjadi lokomatif kemajuan, berbagai lembaga pemerintah yang memiliki mandat menjalankan agenda reformasi justru sibuk membersihkan dirinya dari hiruk-pikuk praktik korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN). Peran yang harus dimaninkan oleh Kajian Bulanan Gusdurian Jogjakarta (KBGJ) tentu sangat terkait dengan tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan.

Eksistensi Indonesia dipertaruhkan ditengah-tengah sengitnya kompetisi merebut supremasi global. Urgensi untuk menjadi bangsa yang unggul tersebut makin terasa dengan diberlakukannya pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak tanggal 1 Januari 2016.

Tantangan Indonesia

Bagaimana tantangan besar bangsa Indonesia saat ini? Merefleksikan perkembangan kompleksitas persoalan Indonesia, beberapa masalah yang perlu diselesaikan, yakni membangun kembali kepercayaan (trust), menjaga pluralitas, dan membumikan berbagai teori global yang lebih relevan dengan tradisi lokal Nusantara. Indonesia mestinya dapat membanggakan diri. Sejak Indonesia mengadopsi sistem demokrasi, Indonesia telah dinobatkan sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

Sayangnya, realitas menunjukkan bahwa kualitas kita berdemokrasi masih pada tataran demokrasi prosedural. Sudah beberapa kali bangsa kita menyelenggarakan pemilihan umum. Namun, kualitas Pemilu masih terlihat belum membaik. Pemilu gagal menghasilkan wakil rakyat yang aspiratif. Pemilihan presiden dan kepala daerah secara langsung juga gagal melahirkan pemimpin yang mumpuni. Data kementerian dalam negeri menyebut, sampai hari ini,
ada sekitar 311 kepala daerah terlibat korupsi.

Akar persoalannya adalah karena buruknya kinerja partai politik. Partai politik yang mestinya menjadi simbol demokrasi saat ini malah identik dengan korupsi. Suramnya praktik demokratisasi di Indonesia itu terkulminasi pada tumbuhnya rasa ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap semua lembaga publik. Tantangan lain, menjaga pluralisme dan melindungi kelompok minoritas.

Demokrasi yang cenderung liberal telah menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, demokrasi memberi ruang kebebasan kepada seluruh masyarakat. Namun, di sisi lain kebebasan tersebut sering disalahgunakan. Berbagai kasus penyerangan terhadap kelompok minoritas, menunjukkan bahwa demokrasi yang berbasis konstitusi sebagaimana dikatakan oleh Thomas Jefferson bahwa minoritas harus tetap dilindungi.

Persoalan lainnya, merespon kebijakan liberalisasi. Adopsi prinsip-prinsip liberal tersebut telah membuat berbagai ukuran keberhasilan kehidupan masyarakat saat ini lebih banyak di dasarkan pada pencapaian hal-hal yang bersifat material/kebendaan sehingga mendorong banyak orang menggunakan jalan pintas: korupsi. Kecenderungan liberalisme yang berlebihan telah membuat banyak anak muda Indonesia mudah terpengaruh produk teknologi dan budaya luar.

Peran KBGJ

Kajian Bulanan Gusdurian Jogjakarta (KBGJ), termasuk aktivis santri Gus Dur, memiliki tanggung jawab besar dalam menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, kurikulum  dalam KBGJ  dirancang agar tidak hanya menghasilkan manusia cerdas, tetapi juag berbudaya dan memiliki wawasan global.

Para aktivis KBGJ di berbagai titik di Indonesia diharapkan menjadi pribadi yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, dan memiliki kepercayaan diri untuk bersaing di level global terutama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Dan untuk mencapai tujuan tersebut, KBGJ harus  dilakukan dengan cara: pertama, mengintegrasi dan menginterkoneksikan kurikulum yang bersifat intra dan ekstra kurikuler. Dengan cara ini mahasiswa diberi kesempatan menyeimbangkan waktu nya untuk belajar di tempat dimana KBGJ berada dan mengembangkan diri untuk mengikuti kegiatan yang bersipat soft-skill.

Kedua, membekali mahasiswa baru dengan nilai-nilai kebangsaan dan ke-pluralisme-an agar para aktivis baru memiliki pemahaman terhadap jati diri bangsanya dan karakter plural bangsa Indonesia. Ketiga, mendorong mahasiswa untuk memiliki wawasan luas dengan melihat dunia luar (outward looking). Dengan cara ini mahasiswa akan memiliki rasa percaya diri sebagai bangsa besar dan mampu memposisikan dirinya sama tinggi ditengah-tengah  negara lain.*** via nu online

Judul Artikel lain:


Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global

Judul artikel terkait :Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global
Alamat link terkait :Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Santri Gus Dur Menjawab Tantangan Global

  • 1000 Jalan Mencintai Gus DurOleh NasukhaSuatu hari di awal tahun 2010, penulis pulang kampung di daerah Banyumas, Jawa tengah. Sesaat setelah sampai di rumah, penulis bertemu dengan tetangga yang k ...
  • Dialog Lintas Agama Merindukan Gus DurOleh Ubaidillah AchmadGus Dur (KH Abdurrahman Wahid) merupakan sosok yang istimewa dan telah menandai keutamaan teks wahyu dan teks tentang arti kemanusiaan. Ungkapan in ...
  • Tidurnya Orang Alim lebih utama dari Ibadahnya Orang Bodoh Gusdurfiles.Com ~ Dalam sebuah Hadist dikisahkan bahwa suatu tempo Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam mendatangi pintu masjid, di situ beliau melihat setan berada di sisi ...
  • Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati Gusdurfiles.Com ~ Bagi masyarakat Papua, peran Gus Dur sangat besar dalam membangun perdamaian dan semangat nasionalisme di bumi cenderawasih. Sampai saat ini, peran ter ...
  • Gus Dur dalam Sebait PuisiOleh WidodoYā man tabḥatsu ‘an marqadināQabrunā hādzā fī shudūr al-‘ārifīnWa qulūb al-majrūḥīnDuhai kalian yang mencari tempat tidurkuO, lihatlah… aku ada di dalam palun ...

0 komentar:

Posting Komentar