Selasa, 05 April 2016

Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati

Sobat Gus Dur yang di rahmati Allah, Gus Dur memang sudar pulang kerahmat Allah namun perjuangan dan idiologi beliau selalu hidup dengan ajaran-ajarannya yang selalu kita ikuti bersama. Kehumanisan dan kegigihan beliau dalam menjaga NKRI yang begitu iklas serta tidak pernah goyah akan kedudukan dan kekuasaan dapat tercermin dalam keadaan beliau yang rela melepaskan jabatan kePresidenan pada waktu itu.Tidak akan pernah habis jika kita membicarakan tingkah pola Gus Dur dari yang nyeleh dan aneh sampai dengan yang logis dan ilmiah.Kecerdasan dan ketajaman pikirnya tidak semua orang bisa menandinginya.Hafalan yang begitu kuat dan ilmu yang begitu luas seakan selalu menyemat dalam dirinya.

Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.

Sehingga tidak heran jika Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:


Gusdurfiles.Com ~ Bagi masyarakat Papua, peran Gus Dur sangat besar dalam membangun perdamaian dan semangat nasionalisme di bumi cenderawasih. Sampai saat ini, peran tersebut terus membekas di dalam hati masyarakat setempat.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang Pengurus Lembaga Kajian Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Eman Hermawan saat mengisi kegiatan Kaderisasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kuningan, Jawa Barat. Senin (5/4)

"Bagi orang Papua, jasa-jasa Gus Dur itu tidak terlupakan, mereka bahkan menganggap bahwa Bapak orang Papua itu adalah Gus Dur, jangan lupa dalam konstruksi Bapak kami di sana itu sangat serius, begitu mendalam"ungkapnya

Gus Dur, tambah Eman, dianggap sebagai Bapak Papua karena saat menjadi Presiden, Gus Dur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua. Saat masih bernama Irian Jaya, warga disana bisa dikatakan sebagai masyarakat 'kelas dua'.

"Ketika menyebut nama Papua secara konstitusi,
harga diri masyarakat di sana dikembalikan, kesadaran kolektif dalam berbangsa itu menjadi utuh, bahwa masyarakat Papua itu setara dengan warga negara yang lain"tandasnya

Masyarakat Papua, kata Eman, sampai saat ini masih ingat betul kata-kata Gus Dur saat mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua, saat itu Gus Dur menyampaikannya ketika matahari berganti pada tanggal 1 Januari 2001.

"Orang Papua sangat ingat betul perkataan Gus Dur kata demi kata; Mata saya memang tidak bisa melihat, tapi hati saya bisa merasakan air mata dan penderitaan orang Papua, maka dari itu wahai orang Papua, hari ini ku kembalikan harga dirimu sebagai bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata-kata itu membuat mereka bisa menangis," tambah Eman yang beberapa hari yang lalu berkunjung ke Papua.

Ditambahkan, sebelum menjadi Papua ada banyak suku dengan etnik dan bahasa yang berbeda, dalam satu kecamatan saja bahasanya bisa berbeda, namun saat Gus Dur jadi Presiden, orang Papua bisa berbahasa Indonesia dan hal itu mampu menyatukan perbedaan di sana. Sehingga membuat mereka semakin mencintai Gus Dur, saking cintanya kepada Gus Dur orang Papua tidak rela jika Gus Dur dihina.

"Itu Gus Dur Bapak kami, kamu jangan hina bapak kami, nanti kamu saya kasih mati," tegas Eman sambil mengungkapkannya dengan dialek Papua.

Saat ini, kata dia, masyarakat Papua mengajukan kepada DPP PKB untuk membangun Monumen Gus Dur. Keinginan tersebut oleh PKB akan diteruskan kepada Presiden Jokowi agar segera membangun monumen Gus Dur di Papua. (Aiz Luthfi/Zunus/NU Online)

Judul Artikel lain:


Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati

Judul artikel terkait :Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati
Alamat link terkait :Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Penduduk Papua: Jangan Hina Gus Dur, Nanti Kamu Saya Kasih Mati

0 komentar:

Posting Komentar