Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Penyesalan Gus Dur ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.
Sehingga tidak heran jika Penyesalan Gus Dur tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Penyesalan Gus Dur semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:
Presiden ke empat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah bikin berang DPR. Gus Dur pernah menyebut para anggota dewan yang gemar ribut itu seperti di taman kanak-kanak saja.
Nah ternyata Gus Dur mengaku pernah menyesal menyebut kelakuan para anggota DPR seperti taman kanak-kanak.
Kisah ini disampaikan KH Maman
Imanulhaq Faqieh dalam buku Fatwa dan Canda Gus Dur yang diterbitkan Kompas.
Saat itu KH Maman dan Gus Dur berbincang santai di Masjid samping rumah Gus Dur di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Saat itulah Gus Dur berucap dengan lirih. “Saya menyesal menyamakan DPR dengan taman kanak-kanak,”
Kiai Maman spontan bertanya. “Kenapa? Karena itu lembaga negara ya?”
“Bukan itu, saya merasa berdosa telah meremehkan anak-anak yang suci, cerdas dan kreatif dengan anggota DPR yang kotor dan kreatif mencari celah mencari uang,” jawab Gus Dur.
Jawaban Gus Dur mengejutkan Kiai Maman. Gus Dur lantas memberikan tausiyah panjang lebar tentang bagaimana peranan anak anak dalam membentuk peradaban suatu bangsa.
Menurut Gus Dur, anak-anak adalah masa depan dan harapan. Karena itu dalam khazanah keilmuan Islam, anak anak sangat dimuliakan.
Itulah alasan Gus Dur menyesal menyamakan anggota DPR dengan anak anak.
Sumber : Santrionline.net
0 komentar:
Posting Komentar