Gus Dur memang tokoh dan guru bangsa yang patutu untuk kita kenang dan hormati, perjalanan beliau selalu membawa kesan tersendiri. Lihat saja Ini Alasan Soeharto dan Gus Dur Layak Diberi Gelar Pahlawan ini yang begitu mengesnakan, peristiwa yang patut untuk kita kenang dan tidak kita lupakan begitu saja. Dalam dakwah dan perjalanannya sering kali orang kurang melihat Gus Dur dari sisi ulama salaf yang mempuni, beliau lebih dilihat dari tokoh pluralisme yang menjunjung tinggi ke beragaman sesuai dengan Kebinikaan kita sebagai negara Pancasila. Saat anda melihat Gus Dur dari dunia pesantren maka anda akan tahu bahwa Gus Dur merupakan tokkoh yang mempuni dibidang keagamaan berbagai kitab mampu beliau hafal beserta sanand lengkapnya.Serta ke zuhudan yang melekat dalam dirinya pun dapat kita temukan dalam kehidupan kesehariannya.
Sehingga tidak heran jika Ini Alasan Soeharto dan Gus Dur Layak Diberi Gelar Pahlawan tidka pernah dilupakan oleh generasi berikutnya. Namun sayang bagi kelompok yang kurnag menyukai Gus Dur beliau cuma dipandang sebelah maka sebagai orang yang penuh kekurangan fisik saja. Namun jika orangitu mau membuka dengan pikiran jernihnya maka kelebihan dan ke pandian beliau belum tentu bisa ia tandingi. Dan jika kurnag percaya atau kurang mengenal akan Gus Dur silahkan untuk baca profil perjalanan beliau ini melalui Ini Alasan Soeharto dan Gus Dur Layak Diberi Gelar Pahlawan semoga anda mendapat jawaban dari ketidak sukaan anda. Selamat membaca:
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menilai Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Soeharto layak diberi gelar pahlawan.
Meskipun terdapat kelemahan dalam sosok keduanya.
"Tidak ada manusia yang sempurna selalu saja ada sisi kecil, kelemahannya yang manusiawi," kata Sodik ketika dikonfirmasi, Kamis
(10/11/2016).
Sodik mengingatkan Soeharto dan Gus Dur merupakan bapak bangsa.
Soeharto dinilai berjasa menumpas komunisme serta melakukan pondasi awal pembangunan.
"Dari titik nadir ekonomi peninggalan Bung Karno sampai menjadi salah satu macan Asia," kata Politikus Gerindra itu.
Sementara Gus Dur merupakan sosok pembaharu perlindungan minoritas, desakralisasi istana dan pencabutan dwi fungsi ABRI.
"Jasa keduanya jauh lebih besar daripada kelemahannya," kata Sodik.
Sodik melihat hal tersebut dapat menjadi ajaran bagi generasi berikutnya untuk kritis serta tidak mengikuti kesalahan dan kelemahan pemimpin.
"Tapi tetap objektif dan hormat kepada jasa-jasanya," kata Sodik.
Hal yang sama dikatakan Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana.
Dadang mengatakan Soeharto memiliki jasa besar terhadap negara terlepas dari kekurangannya
"Jadi wajar kalau mendapat anugrah kepahlawanan, demikian juga Gus Dur," kata Dadang.
Sumber : tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar